Setetes Embun Pagi Gunung Bromo
8:03:00 PM
Jam menunjukkan pukul 23.00 WIB dimana
itu artinya gue harus bersiap-siap untuk dijemput orang city tour yang akan
mengantarkan kami ke Gunung Bromo. Dibantu dengan beliau, kami pun bergegas
melewati jalur luar kota untuk ke Gunung Bromo.
Setelah kami melewati jalan besar, kami pun masuk ke jalanan kecil yang dikelilingi oleh pepohonan dan gelap untuk menuju ke Puncak Gunung Bromo yang masih sangat jauh. Sesampainya di pertengahan jalan berliku, kami pun berhenti untuk menaruh mobil dan menukarnya dengan jeep untuk sampai ke gunung Bromo.
Gunung Bromo |
Setelah kami melewati jalan besar, kami pun masuk ke jalanan kecil yang dikelilingi oleh pepohonan dan gelap untuk menuju ke Puncak Gunung Bromo yang masih sangat jauh. Sesampainya di pertengahan jalan berliku, kami pun berhenti untuk menaruh mobil dan menukarnya dengan jeep untuk sampai ke gunung Bromo.
Untungnya, kami pun bertemu dengan
salah satu bapak penjual syal yang juga mengajak kita ke rumah (warung)
miliknya untuk singgah sebentar. Di sana, kami sempat makan indomie dan minum
teh hangat guna menghangatkan diri.
Pukul 02.00 WIB kami pun bergegas
menuju puncak Bromo dengan menggunakan Jeep. Jalan yang berliku serta terjal
dan dikelilingi pepohonan gelap, membuat kami menjadi mengantuk (daripada
muntah) jadi kami memutuskan untuk tidur sampai terbangun.
Sesampainya di atas, kami langsung
mencari spot untuk melihat sunrise, di situ udaranya dinginnnnnnnnnnn pake
bangeeeeeeeetttt. Gue sampai gak kuat, kebelet, idung dingin semua jadi satu.
Begitu matahari yang pelan-pelan
muncul, gue langsung mencari momen untuk foto (namun, apa daya tangan gue
kedinginan banget begitu melepas sarung tangan) dan cepet-cepet foto karena
sudah beku.
Matahari mulai menunjukkan teriknya |
Pardon my bare face! |
Bromo and his friends, Jeep |
Kawah
Gunung Bromo
Jarak yang tidak dekat membuat kami
memutuskan untuk menyewa kuda untuk sampai ke bukit kawah gunung bromo. Untuk menyewa kuda dikenakan tarif Rp 50.000/kuda.
Tidak hanya itu, untuk melihat Kawah
Gunung Bromo, kamu juga harus menaiki sekitar 250 tangga untuk sampai di atas
(berhubung gue tidak kuat fisiknya, gue cuma nunggu di bawah saja)
250 anak tangga menuju atas |
Selfie dari bawah saja ya :) |
Bukit
Teletubies
Melanjutkan perjalanan ke destinasi
selanjutnya, kami pun sampai ke Bukit Teletubies. Kenapa disebut dengan Bukit
Teletubies? Karena ternyata emang mirip banget sama yang ada di Teletubies.
Bentuknya seperti gundukan pepohonan yang menyerupai bukit. Hijau dan penuh
dengan kuda, cocok menggambarkan nuansa Bukit Teletubies.
Menurut gue, Pasir Berbisik adalah
tempat yang paling tenang dan paling bagus dengan kualitas pasir yang berbeda
dengan tempat lain.
Pasir Berbisik |
Foto kedua bersama dengan Jeep |
Bagaimana, apakah Gunung Bromo menjadi
pilih destinasi favorit Anda untuk berlibur? Jika iya, siapkan tas ransel kamu
untuk segera berburu tiket murah.
3 comments
Ntapsssss Sis
ReplyDeleteThanks, Yun!
DeleteNice Post Sis, Ditunggu artikel-artikel selanjutnya.
ReplyDelete